Waspada dini dari lupa
PERNAHkah
kita merasa melupakan sesuatu, meski hitungan detik saja? Atau lupa meletakkan
sesuatu padahal baru berapa langkah, atau lupa sesaat dengan apa yang akan kita
obrolkan?
Suatu
ketika, seorang teman mutar berulang kali di hadapan saya, untuk mencari sisir
rambut yang baru saja ia pegang dan gunakan. Kesemua tempat ia cari, tapi tak
kunjung ketemu. Saat ia sudah putus asa, lalu duduk berfikir dengan keras, saat
ia meraba kepalanya, rambutnya, disanalah sisir itu tersimpan. Masih ada di
atas gulung rambutnya.
“Nah,
ini dia…” sserunya kemudian. Saya pun hanya bisa tertawa saat itu. Namun saat
saya mengingat semuanya, saat menuliskan catatan ini, saya sadari, saya
menemukan ketakutan sendiri atas diri saya. Saya sering lupa daripada ingatnya.
Mungkinkah?
Ketakutan/kekhawatiran
saya bukan tanpa alasan, sebab dari sebuah cerita/artikel, saya akhirnya
mengetahui sebuah penyakit yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat. Bahkan
kick Andy di media TV Metro membahas jenis penyakit ini. Alzeimer/demensia yang
menyentuh kesadaran seorang anak-akan ibunya yang melupakan dirinya dan
keluarganya karena penyakit ini mengambil/memangkas seluruh ingatnya. Awalnya saya
mengetahui jenis penyakit ini dari sebuah film drama keluarga Korea, lalu dari catatan novelett “Karena Cinta tak
Melupakanmu” yang dikirimkan oleh seorang Ummi yang mengajak saya untuk duet
merampungkannya (Novellet ini akhirnya saya share di blog saya ini
akhwatmenulis.blogspot.com) disanalah, untuk memperkaya tema tentang penyakit
alzeimer ini, saya belajar-mempelajarinya dari beberapa artikel dan kisah nyata
penderitanya. Alzeimer bermula dari sifat lupa yang terkadang disepelekan oleh
sebagian orang-bahkan sebagian orang pun tak tahu apa itu alzeimer.
Dalam
blognya http://septa-ayatullah.blogspot.co.id
di jelaskan apa itu alzeimer dan kapan ditemukannya.
Alzheimer
Penyakit ini
pertama kali ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907. Dalam hasil
bedah pengamatan, Alzheimer mendapati Syaraf otak tersebut bukan saja mengecut,
bahkan dipenuhi dengan gumpalan protein yang luar biasa yang disebut plak
amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary). Amiloid protein
yang membentuk sel-sel plak protein, dipercaya menyebabkan perubahan kimia
otak. Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang berfungsi
menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh. Banyak
orang tidak mengetahui tentang penyakit ini sampai dipublikasikan secara
terbuka oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan dalam suratnya
tertanggal 5 November 1994.
Penyakit Alzheimer sukar dideteksi sebab banyak yang beranggapan orang tua
yang semula lupa, adalah sesuatu yang lazim karena faktor usia.
|
Dalam sebuah artikelpun dikatakan
bahwa lupa yang ringan seperti lupa meletakkan kunci mobil, lupa daftar
belajaan, lupa nomor telepon, nomor rumah, lupa hari dan tanggal termasuk
sesuatu yang harus menjadi kewaspadaan, maka disarankan untuk memeriksanya
sedini mungkin.
Semoga catatan ini dapat
memberikan sedikit informasi untuk lebih waspada terhadap demensia/alzeimer
lebih dini, agar kelak tak ada kisah orang tercinta kita yang terlupa.
Balikpapan, 18 Sept 2015
Komentar
Posting Komentar