Senin, 07 September 2015

Katanya “aku punya cowok..”




Destinasi akhir pecan yang paling asyik adalah muter-muter toko buku, berkelana, berselancar dengan kata, menarik mood dengan mata gemintang melihat susunan buku yang lezat bagi mereka yang doyan buku.
Ada hal menarik saat sesi jalan-jalan bersama rombongan cantik generasi Islam. Saat seorang remaja putrid lainnya menyampaikan pesan ajaibnya untuk saya. “Sampaikan sama bu N ya, aku sama cowokku…”
Tak ada kiamat di benak saya, atau adegan lempar piring gelas dengan bunyi menggelegar “Prang!” saat pesan ajaib ini disampaikan. Biasa aja tuh! Sang pembawa pesan menautkan alis, saya memandangnya bergantian.
“Emang kenapa?”
“Bahkan dia ngajak cowoknya mau gandengan/rangkulan depan bu N..”
“Oh ya?” (Pekik hatiku…nyengir)
“Terus apa hubungannya ama bu N? itu terserah dia mau ini-itu. Dia tahu semua ilmu dalam bergaul, dia tahu hukumnya..jadi bukan tanggungjawab kita lagi..” Jawabku santai sambil beristigfar…
“Moga Allah tetap menjaga hidayahnya..” Bisikku
“Kita doakan aja, semoga bisa menjaga diri…”
Amiin menjadi koor di sebelahku dari generasi-generasi Islam yang cantik ^_^

Terkadang kita memang menemukan potret remaja yang bangga banget memiliki pasangan atau istilah kerennya “pacar”. Bagi mereka ada yang betah “ngejomblo” ada juga yang nggak suka dan memasang wajah juteknya saat dikatakan “Jomblo galau” “single selalu…”. Bagi yang punya prinsip dan tahu rambu-rambu agama maka status jomblo adalah hal biasa yang bukan masalah, tidak harus stress karena nggak weekend di luar sana, bahkan sampai ditumbuhi jerawat…bagi mereka hidup tetap jalan meski berstatus jomblo. Namun sebaliknya bagi sebagian remaja malah pusing dan iri ama rekannya yang punya “pacar” bahkan sudah berganti pacar ke 3 namun dirinya belum menemukan kembali..umumnya semua serba galau berat. Makan, tidur nggak ada enaknya…
Huh…memang ajaib dunia remaja ini…
Namun…
Saya selalu heran saat ada remaja yang super pede harus mengumumkan tentang dirinya yang memiliki seseorang, tak sendiri lagi..(ehm) mungkin berniat memamerkan keeksisannya. Apa urusannya ama orang?
Saya termasuk orang yang tak mau tahu urusan mereka setelahnya apa dan bagaimana. Apalagi yang saya tahu remaja ini tahu banget hokum berdua-duaan-bergandengan-bersentukan bagi yang bukan mahromnya, bahkan khatam semuanya. Jika pada akhirnya sang remaja mengambil jalannya seperti itu setelah disampaikan segala hukumnya…itu sudah menjadi tanggungjawabnya dan orangtunya. Tanggungjawab saya menyampaikan dan mengajarkan apa yang Allah swt titipkan pada benak-pikir-lisan saya untuk disampaikan. Kalau akhirnya dengan pede dia bilang “Aku punya cowok…”
Jawaban saya simple…”Wanita itu mahal..pinter jaga diri ya, jangan lupa Allah yang selalu mantau…”

Edisi after muter2 gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar