Selasa, 15 September 2015

Pentingnya partner dalam impian




Aku tak pernah sendirian mewujudkan impianku. Disampingku banyak orang yang mendukung dan menjadi motivasiku untuk memulainya. Salah satunya adalah keberadaan teman-sahabat untuk menjadi partner menulis-
Dialah sahabat-teman-saudara yang bertemu denganku diawal kuliah dulu, kurang lebih sekitar 10 tahun lalu. Bertemu dengannya karena hobi yang sama. Menulis kisah/novel pada halaman buku. Jika dibangku kuliah berhadapan dengan dosen yang membuat mata berair karena menguap ngantuk-materinya rada memusingkan bin membosankan maka alamat selanjutnya adalah menulis apa saja dibelakang buku yang akhirnya menjadi jalinan cerita utuh.
Aku dan sahabat-teman-saudaraku yang biasa ku panggil Mba Rumi membuat jadwal bertemu untuk hanya sekedar menulis di sore hari, digedung sekolah. Saling berlomba untuk dapat menulis berhalaman-halaman. Saling membelakangi, lalu setelah jadi, maka langkah selanjutnya kami saling bertukar buku, membaca- kemudian memberikan masukan dalam setiap episode cerita kami. Semua bermakna-ada pemicu yang akhirnya membuat semangat itu hadir berlipat, berlomba menyelesaikan halaman buku segera habis.
Tidak berhenti sampai disana, keberadaan mereka sebagai sharing partner dalam impian memberikan ruang bagi kita untuk saling promosi-mempromosikan karya kita pada orang lain-. Peran saat bertanya ringan seputar naskah pun terasa asyik “Sudah sampai mana?” “Alhamdulillah sedikit lagi selesai..” pertanyaan serupa terus menjadi pemicu bagiku dan dia untuk terus berlomba. Seingatku, dulu kata inilah yang menjadi awal bertemu sebelum masuk pintu kampus.
          “Sudah selesai?”
          “Sudah halama berapa?”
Pertanyaan ringan yang mengasyikkan bagiku dan baginya.
Kalau akhirnya buku pertama kami selesai-maka kami akan memberikannya kepada teman-teman  kampus untuk dibaca, lalu memberikan komentar kecil pada setiap dua lembar halaman terakhir untuk kolom komentar-kritik-saran. Dari sanalah ide baru muncul bergemuruh. Dan darisana pulalah, aku dan teman-sahabat-menemukan oase untuk diskusi karya selanjutnya.
Itulah pentingnya menemukan mereka yang berbakat sama dengan kita-memiliki impian yang sama dengan kita. Mereka ada bukan untuk saling berlomba menjatuhkan ibarat kawan dan lawan. Kehadiran meraka malah justru penentu keeksisan-produktifitas seorang penulis untuk karyanya. Sekarang sangat mudah menemukan partner menulis. Bahkan social media mengambil tempat untuk memberikan kemudahan bagi pemilik impian bergabung saling memberikan masukan-penguatan pada karya. Menarik bukan?
Selain sebagai sharing partner mereka juga bisa menjadi sahabat dalam kisah lainnya, bukan hanya bertukar cerita-karya. Dengan kehadiran mereka justru kita bisa saling mengenal satu sama lainnya, meski tak bersua lewat tatap mata dan obrolan seru dunia nyata. Toh keseruan akan sesuatu semua kembali pada individu masing-masing. Bukan karena siapa-dan apa.
Oke, sahabat-temukan partner impianmu, untuk sama-sama saling berangkulan menuju impian yang nyata-bukan hanya sekedar khayalan.
Kostpelangi9.17Pm/15sept2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar