Senin, 14 September 2015

Chiki _ Flashback kanak-kanak




BERMULA dari mana kata “chiki” membuatku ingin sejenak menuliskan tentangnya, sebab ini terhubung dengan masa kecilku yang lumayan berisi. Yang kuingat kata ini “chiki” muncul saat aku membaca sebuah catatan di sebelah ruangku, lalu dikuatkan oleh siswaku yang bercerita tentang pengalaman berkesannya di kelas bahasa yang kukelola. Tentang chiki atau istilah sekarang “snack” atau “jajanan kecil”.
Saat siswaku yang mungil ini menuliskannya, lalu aku membacanya… beberapa temannya tersenyum melirik kepadanya. Aku yang melihat gelegat tak baik ini lalu berkisah masa dahulu tentang chiki.
“Ibu bangga karena Tasya mengangkat pengalaman berharga tentang sebuah sejarah. Bukti bahwa Tasya mencintai bahasa sendiri tanpa membawa bahasa orang luar sana”
Yang lain mengulum senyum.
“Dan ibu berterimakasih pada Tasya karena pengalamannya membuat ibu kembali kemasa kanak-kanak, saat ibunda ibu membawakan chiki dengan hadiahnya berupa cincin plastic”.
Lalu perjalanan chiki pun dimulai. Seisi kelas tertawa renyah. Insident bahasa chiki yang berbeda dengan era ini akhirnya menemukan kisah akhirnya dengan bahagia. Chiki mungkin adalah istilah orang tua kita dulu, yang kini dilupakan karena istilah baru yang muncul, hingga membuat kita lupa dengan sebutan lain yang merupakan kebanggaan negeri ini. Meski kamus KBBI tak mencantumkannya, tapi keberadaannya penting dalam perjalanan sejarah hidup anak-anak Indonesia beberapa tahun lalu.
Sejenak menuliskan chiki akupun teringat pengalaman lucu saat ayahanda mengunjungi adikku di Sukabumi. Saat beliau melakukan dialog pendek pada seorang penjual.
“Ada bon-bon?”
“Bon-bon?” (bingung)
Menyadari sang penjual tak paham betul, akhirnya ayah merubah bahasanya.
“Gula-gula..”
“Gula-gula?”
Adik yang melihat itu akhirnya ikutan nimbrung. “Permen mba..”
“OOH permen…”
Yaah…masalah istilah.
Istilah-istilah yang dulunya familiar dizaman kakek-nenek-ayah-bunda akhirnya tak lagi familiar buat kita generasi abad millennium dengan segala hal yang menuntut serba instan. Kisah chiki ataupun bon-bon mampu membuat hariku lebih berbeda, sebab aku diajak kembali berkelana kemasa kanak-kanakku, saat bunda memberikanku hadiah berupa chiki sepulang beliau dari melakukan perjalanan.
Chiki…
Adakah kisahnya pernah menjadi bagian kehidupanmu?
KostPelangi14sept2015-8.57





Tidak ada komentar:

Posting Komentar