Tangis dan tengadah tangan bunda
Siapa
sosok penting dalam hidup seorang anak? Maka aku bangga memilih orang tuaku. Jika
dikerucutkan maka aku akan menjawab bundaku adalah telaga ketenangan. Sosoknya bukanlah
sosialita yang doyan arisan, kumpul-kumpul atau gossip kanan-kiri. Bundaku special.
Wanita hebat yang tak “romantic” dalam merengkuh generasinya. Tak pula “manja”
pada generasinya.
Sebuah
kisah yang selalu kukenang di kamar kostku yang mungil adalah saat-saat beliau
membangunkanku saat shubuh hari. You now? Mata yang paling berat terjaga adalah
jam-jam jelang shubuh! Maka bunda dengan gayanya cukup menggedor-gedor pintu
kamarku. Sempat terpikir seluruh penghuni rumah akan ikut terbangun, bahkan
gerombolan si berat, tikus di plafon pun tunggang langgang. But…I mizz for my mom.
Tangis
bunda adalah petaka yang pernah kutorehkan, yang juga menyedihkan untuk
kukenang. Hingga tetesnya jika muncul hari ini adalah kesedihan dan ketidak
relaan jika harus menyaksikannya. Bunda…sosok multi tasking yang OKP. Mampu menjadi
bunda yang hebat buatku dan adik-adikku, meski pola asuhnya belum mengenal
dunia psikologi, ihsan baihaqi, ayah Edy atau mereka yang berprofesi pendidikan
keluarga.
Didikan
bunda yang jauh dari merekapun sukses memoles kami, hidup dengan mimpi-mimpi
kami.
Bunda..

Bundaku
adalah hamba yang berusaha menjaga keistiqamahannya. Tadarrusnya, tahajjudnya,
disaat sebagian generasinya tetap memilih terlelap dipeluk oleh malam. Tangan beliau
terangkat, mengabsesn kami satu persatu, berdo`a untuk kesuksesan kami 9
generasinya.
Tangis
dan tengadah tangan bundalah, yang mengantar pijakan kami ada disini, pada
setiap jengkal amanah Allah swt yang harus kami pelihara.
Tangis
dan tengadah tangan bundalah yang pada akhirnya menjadi bukti indah tentang
catatan hati seorang ibunda yang tak harus selalu berakhir melankolis.

Sebab
bunda tak pernah lelah mengingatkan kebaikan meski sederhana.
Itu
karena ibunda kami wanita hebat, titipan Allah, titipan zaman pada kami.
Love
you mom
Komentar
Posting Komentar