Sabtu, 22 Agustus 2015

KOIN




Dahulu, saat aku belum dikatakan dewasa,
Aku memimpikan banyak hal.
Seperti anak lainnya, aku ingin…
Sepatu,
Tas,
Pencil,
Buku dongeng,
Bahkan sebuah sepeda berwarna pink.
Namun…
Aku tak pernah memilikinya.
Semua hanya sebatas angan-anganku.
Suatu ketika aku tersadar ini hanya inginku saja,
Dan tak akan berbuah nyata!
Hingga….
Aku menertawai diriku sendiri..

Saat aku tahu,
Aku bisa mewujudkannya lewat membelinya,
Aku mendatangi ayah.
Dengan wajah memelas juga menghiba
Aku meminta pada ayah untuk membelinya.
Tapi, ayah hanya terpaku….
Lalu…
Ayah mengajakku untuk ke teras rumah.
Ayah melemparkan sebuah benda berbentuk bundar,
Pada rerumputan yang tumbuh subur di pekarangan rumahku..
“Carilah..!” Kata ayah.
Mataku menatap ayah lama.
Ayah mengulang kembali…
“Carilah koin itu!”
Ayah memintaku menemukan benda itu,
Sebuah koin yang kuketahui adalah uang.

Aku mengikuti perintah ayah,
Mencari…
Menarik rerumputan…
Mengintipnya…
Yang aku temukan adalah cacing, bahkan binatang kecil lainnya.
Aku tak menemukan koin ayah…

Ayah menantiku di teras,
Menatapku dengan simpatik,
Hingga ayah memanggilku…
“Kamu ingin apa?”
Sepatu,
Tas pink,
Pencil Barbie,
Buku
Ayah menarik senyumnya untukku…

“Apa kamu menemukan koin itu?”
Aku menggeleng dengan wajah letih.
“Mewujudkan keinginan itu tidak mudah, harus kerja keras..”
Mataku bertabur gemintang..
“koin itu hanya satu, namun sangat susah menemukannya..”
Aku berubah antusias, menatap ayah tak berkedip.
“Kamu bisa mendapatkan semua jika….”
Aku berubah penasaran…
“Kamu menabung…”
Ayah memberiku satu koin,
Aku menerimanya dengan senang.
Lupa pada kegiatan yang baru aku kerjakan…
“koin ini berharga.. tanpa satu koin ini keinginan kamu tak akan terwujud..”
Kini gemintang memenuhi mataku,
Bukan hanya mataku tapi juga hatiku.
Koin ini berharga
Menjadi pesan abadi ayah,
Hingga kini.
Mengiringi usiaku yang semakin dewasa
Karena satu koin itulah,
Akhirnya aku mampu melihat, memegang,
Apa yang pernah menjadi keinginanku
Karena koin itulah aku belajar,
Belajar akan kehidupan.
Ayah…
Pelajaran koinmu, sangatlah berharga,
Hingga kini…
Dan nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar