Sabtu, 22 Agustus 2015

Karena Cinta tak Melupakanmu..(Prolog)



Prolog
Semua masih sama indahnya, seperti dulu. Keadaan disini begitu lambat berubah tak seperti di perkotaan umumnya. Deburan halus air danau yang berbolak balik di permainkan angin tetap menjadi pemandangan yang indah. Sekawanan walet menukik dan berkejaran di atas danau pun seolah melengkapi mahakarya sang Rahman.
“Aku seperti pernah disini, bau lumpur, amis ikan….,erghh…erghh…ah…..tempat apa ini? Dimana ini?. Semua membuatku pening”. Terbata bata perempuan muda itu berbicara dengan suaranya yang lirih. Matanya terpejam seolah mengundang ingatannya untuk kembali, setidaknya memberikan tanda padanya sedikit saja, hingga pening itu pergi. Semua sia – sia!!
Wajahnya yang terbalut rapat jilbab biru langit nampak pucat. Matanya menerawang kosong. Sekilas orang melihat perempuan itu baik baik saja. Tapi kenyataannya perempuan itu sakit, dan sangat parah. Alzheimer, penyakit langka tengah bercokol dalam otak perempuan itu. Sedikit demi sedikit penyakit itu menelan ingatannya. Dalam waktu singkat seluruh ingatannya telah hilang secara keseluruhan. Yang tersisa cuma lelaki setia yang terus mencintainya, bersama dengan lirihnya surah Ar-Rahman yang lahir dari lisan sang lelaki. Surah yang secara reflex akan ia ikuti bunyi dan geraknya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar