Karena Cinta tak Melupakanmu..(Prolog)
Prolog
Semua
masih sama indahnya, seperti dulu. Keadaan disini begitu lambat berubah tak
seperti di perkotaan umumnya. Deburan halus air danau yang berbolak balik di
permainkan angin tetap menjadi pemandangan yang indah. Sekawanan walet menukik
dan berkejaran di atas danau pun seolah melengkapi mahakarya sang Rahman.
“Aku
seperti pernah disini, bau lumpur, amis ikan….,erghh…erghh…ah…..tempat apa ini?
Dimana ini?. Semua membuatku pening”. Terbata bata perempuan muda itu berbicara
dengan suaranya yang lirih. Matanya terpejam seolah mengundang ingatannya untuk
kembali, setidaknya memberikan tanda padanya sedikit saja, hingga pening itu
pergi. Semua sia – sia!!
Wajahnya
yang terbalut rapat jilbab biru langit nampak pucat. Matanya menerawang kosong.
Sekilas orang melihat perempuan itu baik baik saja. Tapi kenyataannya perempuan
itu sakit, dan sangat parah. Alzheimer, penyakit langka tengah bercokol dalam
otak perempuan itu. Sedikit demi sedikit penyakit itu menelan ingatannya. Dalam
waktu singkat seluruh ingatannya telah hilang secara keseluruhan. Yang tersisa
cuma lelaki setia yang terus mencintainya, bersama dengan lirihnya surah
Ar-Rahman yang lahir dari lisan sang lelaki. Surah yang secara reflex akan ia
ikuti bunyi dan geraknya.
Komentar
Posting Komentar