Minggu, 23 Agustus 2015

Filosofi daun

Kenapa harus daun? bukan batang atau sejenisnya?
setiap hari kita akan selalu melihat kehijauan sempurna yang semuanya nyaris didominasi oleh rerumputan, bunga, dan dedaunan pada setiap lambaian pepohonan. setiap gesekan angin pun selalu memberikan suara menggelitik saat ranting dan dedaun bertemu. yah! daun! 

sahabat, jika keadaan daun yang berwarna-warni saja merupakan tanda kerapuhan, maka kitapun kelak akan rapuh dan tua. Bayangkan setiap rupa daun yang berbeda. ada yang besar-sedang bahkan kecil untuk dikatakan dedauan. 

namun...dalam Al-qur`an Allah Swt sampaikan bahwa "....bahkan tidak selembar daun pun yang rontok kecuali atas izin-Nya?" (Al`An`am-59) itu daun teman....daun yang kecil sekalipun yang terkadang kita mata normalpun sulit membedakan daun pohon satu dan lainnya. Tapi, Allah Swt tahu jatuhnya kapan...mengetahui semuanya. jika Daun pun tak lepas dari pengamatanNya, lalu bagaimana dengan diri kita yang melulu melakukan kekhilafan namun tak berfikir Allah Swt tahu?

Dan parahnya lagi, selesai melakukan kekhilafan, enteng sekali lisan kita menyampaikan "sorry Aku khilaf..." and then....berulang terus berkali-kali hal seperti ini dalam siklus hidup kita. 

Setiap orang jika ditemua orang yang sama berulang kali meminta maaf-maaf dan maaf maka jaminkan orang tersebut akan mati kesal, bosan...dan apapun itu...tapi, Allah Swt tidak pernah bosan fren jika kita melakukan kekhilafan lalu minta ampun-lagi dan lagi...

tapi, sadarkah kita justru hal itu tak akan pernah membuat kita merasa malu? kita akan menjadi manusia-manusia yang selalu melakukan keskhilafan, enteng melakukannya toh..katanya Allah Swt menerima ampunan lalu memaafkan hambaNya..

but...

tetap saja...malulah kita pada Allah. berapa banyak kenikmatan yang diberikan, selalu syukur kita belakangan. jika sakit, ditimpa kemalangan baru deh PEDEKATE ke Allah...jika sebaliknya lupa dengan Allah Swt, kapan ingatnyapun saat terjepit saja...

sahabat...
itu daun..yang tak berakal
nah, kita....berakal. apapun yang kita kerjakan dihukumi dosa dan pahala. Dan Allah swt sangat tahu tentang kita..yah, tentang kita...

balikpapan, 32 agustus 2015
tentangku, tentang khilafku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar