Pentingnya komunitas
Mood memang
selalu maju-mundur. Olehnya mood sebagai penulis memang harus tetap dijaga agar
benar-benar mampu teratasi. Salah satunya adalah dengan bergabungnya seorang
penulis pada sebuah komunitas yang juga berada dijalur yang sama. Apa fungsinya?
Fungsi komunitas
mampu menstabilkan mood saya kira. Sebab motivasi akan terus hadir saat kita
membaca setiap oretan mereka. alih-alih kita akan terpacu untuk dapat (juga)
produktif meski hanya satu tulisan atau beberapa kalimat dalam sehari. Bukan hanya
menjadi pembaca saja, tapi juga menjadikan komunitas sebagai tempatnya
belajar-tempatnya share. Mengapa?
Sebab kualitas
seorang penulis dilihat bukan hanya produktifnya dia melahirkan sebuah karya,
tapi juga bagaimana seorang penulis mampu men”cerdaskan” dirinya dalam olah
kata-. Tak berpuas diri hanya karena sudah (merasa) berhasil menulis beberapa
judul artikel, esai dll.
Penulis harus
kaya. Kaya imaji, kaya kreatifitas, kaya akan teman-sahabat-kaya akan
komunitas. Tak susah menemukan komunitas menulis saat ini. Banyak komunitas
yang ramai berbicara tentang genre kepenulisan-melahirkan karya sastra untuk
Indonesia, baik yang memang serius menekuni lalu menjadikannya sebagai
prioritas atau hanya karena hoby dalam merangkai kata menjadi bahasa yang
bermakna.
Kehadiran
komunitas inilah yang saya katakan penting untuk produktifnya seorang penulis. Sebab
motivasinya akan lebih banyak hadir justru dari mereka, rekan seprofesi, selain
tentunya factor diri yang juga besar pengaruhnya *next
kita akan bahas masalah ini
Pada komunitas
pulalah, kemajuan kita akan bertambah. Mungkin saling membedah karya yang
akhirnya memberikan saran berlimpah. Disana kitapun mampu menuangkan ide-segar,
saling bertukar kisah-cerita.
Karbugh, 27august20158.21pm
Komentar
Posting Komentar