Kamis, 27 Agustus 2015

Pentingnya komunitas




Mood memang selalu maju-mundur. Olehnya mood sebagai penulis memang harus tetap dijaga agar benar-benar mampu teratasi. Salah satunya adalah dengan bergabungnya seorang penulis pada sebuah komunitas yang juga berada dijalur yang sama. Apa fungsinya?
Fungsi komunitas mampu menstabilkan mood saya kira. Sebab motivasi akan terus hadir saat kita membaca setiap oretan mereka. alih-alih kita akan terpacu untuk dapat (juga) produktif meski hanya satu tulisan atau beberapa kalimat dalam sehari. Bukan hanya menjadi pembaca saja, tapi juga menjadikan komunitas sebagai tempatnya belajar-tempatnya share. Mengapa?
Sebab kualitas seorang penulis dilihat bukan hanya produktifnya dia melahirkan sebuah karya, tapi juga bagaimana seorang penulis mampu men”cerdaskan” dirinya dalam olah kata-. Tak berpuas diri hanya karena sudah (merasa) berhasil menulis beberapa judul artikel, esai dll.
Penulis harus kaya. Kaya imaji, kaya kreatifitas, kaya akan teman-sahabat-kaya akan komunitas. Tak susah menemukan komunitas menulis saat ini. Banyak komunitas yang ramai berbicara tentang genre kepenulisan-melahirkan karya sastra untuk Indonesia, baik yang memang serius menekuni lalu menjadikannya sebagai prioritas atau hanya karena hoby dalam merangkai kata menjadi bahasa yang bermakna.
Kehadiran komunitas inilah yang saya katakan penting untuk produktifnya seorang penulis. Sebab motivasinya akan lebih banyak hadir justru dari mereka, rekan seprofesi, selain tentunya factor diri yang juga besar pengaruhnya *next kita akan bahas masalah ini
Pada komunitas pulalah, kemajuan kita akan bertambah. Mungkin saling membedah karya yang akhirnya memberikan saran berlimpah. Disana kitapun mampu menuangkan ide-segar, saling bertukar kisah-cerita.

Karbugh, 27august20158.21pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar