Pentingnya partner dalam impian
Aku
tak pernah sendirian mewujudkan impianku. Disampingku banyak orang yang
mendukung dan menjadi motivasiku untuk memulainya. Salah satunya adalah
keberadaan teman-sahabat untuk menjadi partner menulis-
Dialah
sahabat-teman-saudara yang bertemu denganku diawal kuliah dulu, kurang lebih
sekitar 10 tahun lalu. Bertemu dengannya karena hobi yang sama. Menulis kisah/novel
pada halaman buku. Jika dibangku kuliah berhadapan dengan dosen yang membuat
mata berair karena menguap ngantuk-materinya rada memusingkan bin membosankan
maka alamat selanjutnya adalah menulis apa saja dibelakang buku yang akhirnya
menjadi jalinan cerita utuh.
Aku
dan sahabat-teman-saudaraku yang biasa ku panggil Mba Rumi membuat jadwal
bertemu untuk hanya sekedar menulis di sore hari, digedung sekolah. Saling berlomba
untuk dapat menulis berhalaman-halaman. Saling membelakangi, lalu setelah jadi,
maka langkah selanjutnya kami saling bertukar buku, membaca- kemudian
memberikan masukan dalam setiap episode cerita kami. Semua bermakna-ada pemicu
yang akhirnya membuat semangat itu hadir berlipat, berlomba menyelesaikan
halaman buku segera habis.
Tidak
berhenti sampai disana, keberadaan mereka sebagai sharing partner dalam impian memberikan ruang bagi kita untuk
saling promosi-mempromosikan karya kita pada orang lain-. Peran saat bertanya
ringan seputar naskah pun terasa asyik “Sudah sampai mana?” “Alhamdulillah
sedikit lagi selesai..” pertanyaan serupa terus menjadi pemicu bagiku dan dia
untuk terus berlomba. Seingatku, dulu kata inilah yang menjadi awal bertemu
sebelum masuk pintu kampus.
“Sudah selesai?”
“Sudah halama berapa?”
Pertanyaan
ringan yang mengasyikkan bagiku dan baginya.
Kalau
akhirnya buku pertama kami selesai-maka kami akan memberikannya kepada
teman-teman kampus untuk dibaca, lalu
memberikan komentar kecil pada setiap dua lembar halaman terakhir untuk kolom
komentar-kritik-saran. Dari sanalah ide baru muncul bergemuruh. Dan darisana
pulalah, aku dan teman-sahabat-menemukan oase untuk diskusi karya selanjutnya.
Itulah
pentingnya menemukan mereka yang berbakat sama dengan kita-memiliki impian yang
sama dengan kita. Mereka ada bukan untuk saling berlomba menjatuhkan ibarat
kawan dan lawan. Kehadiran meraka malah justru penentu keeksisan-produktifitas
seorang penulis untuk karyanya. Sekarang sangat mudah menemukan partner
menulis. Bahkan social media mengambil tempat untuk memberikan kemudahan bagi
pemilik impian bergabung saling memberikan masukan-penguatan pada karya. Menarik
bukan?
Selain
sebagai sharing partner mereka juga bisa menjadi sahabat dalam kisah lainnya,
bukan hanya bertukar cerita-karya. Dengan kehadiran mereka justru kita bisa
saling mengenal satu sama lainnya, meski tak bersua lewat tatap mata dan
obrolan seru dunia nyata. Toh keseruan akan sesuatu semua kembali pada individu
masing-masing. Bukan karena siapa-dan apa.
Oke,
sahabat-temukan partner impianmu, untuk sama-sama saling berangkulan menuju
impian yang nyata-bukan hanya sekedar khayalan.
Kostpelangi9.17Pm/15sept2015
Komentar
Posting Komentar