Chiki _ Flashback kanak-kanak
BERMULA dari mana kata
“chiki” membuatku ingin sejenak menuliskan tentangnya, sebab ini terhubung
dengan masa kecilku yang lumayan berisi. Yang kuingat kata ini “chiki” muncul
saat aku membaca sebuah catatan di sebelah ruangku, lalu dikuatkan oleh siswaku
yang bercerita tentang pengalaman berkesannya di kelas bahasa yang kukelola. Tentang
chiki atau istilah sekarang “snack” atau “jajanan kecil”.
Saat siswaku yang
mungil ini menuliskannya, lalu aku membacanya… beberapa temannya tersenyum
melirik kepadanya. Aku yang melihat gelegat tak baik ini lalu berkisah masa
dahulu tentang chiki.
“Ibu bangga karena
Tasya mengangkat pengalaman berharga tentang sebuah sejarah. Bukti bahwa Tasya
mencintai bahasa sendiri tanpa membawa bahasa orang luar sana”
Yang lain mengulum
senyum.
“Dan ibu
berterimakasih pada Tasya karena pengalamannya membuat ibu kembali kemasa
kanak-kanak, saat ibunda ibu membawakan chiki dengan hadiahnya berupa cincin plastic”.
Lalu perjalanan chiki
pun dimulai. Seisi kelas tertawa renyah. Insident bahasa chiki yang berbeda
dengan era ini akhirnya menemukan kisah akhirnya dengan bahagia. Chiki mungkin
adalah istilah orang tua kita dulu, yang kini dilupakan karena istilah baru
yang muncul, hingga membuat kita lupa dengan sebutan lain yang merupakan
kebanggaan negeri ini. Meski kamus KBBI tak mencantumkannya, tapi keberadaannya
penting dalam perjalanan sejarah hidup anak-anak Indonesia beberapa tahun lalu.
Sejenak menuliskan
chiki akupun teringat pengalaman lucu saat ayahanda mengunjungi adikku di
Sukabumi. Saat beliau melakukan dialog pendek pada seorang penjual.
“Ada bon-bon?”
“Bon-bon?” (bingung)
Menyadari sang penjual
tak paham betul, akhirnya ayah merubah bahasanya.
“Gula-gula..”
“Gula-gula?”
Adik yang melihat itu
akhirnya ikutan nimbrung. “Permen mba..”
“OOH permen…”
Yaah…masalah istilah.
Istilah-istilah yang
dulunya familiar dizaman kakek-nenek-ayah-bunda akhirnya tak lagi familiar buat
kita generasi abad millennium dengan segala hal yang menuntut serba instan. Kisah
chiki ataupun bon-bon mampu membuat hariku lebih berbeda, sebab aku diajak
kembali berkelana kemasa kanak-kanakku, saat bunda memberikanku hadiah berupa
chiki sepulang beliau dari melakukan perjalanan.
Chiki…
Adakah kisahnya pernah
menjadi bagian kehidupanmu?
KostPelangi14sept2015-8.57
Komentar
Posting Komentar