Belajar dispilin dari shalat
DISIPLIN
itu sederhana, sangking sederhananya hanya orang tertentu yang dapat hidup
diatur dengan kedisiplinan. Banyak artikel yang menuliskan tentang manfaat
disiplin dalam segala hal dapat memberikan efek yang sangat baik dalam
pekerjaan apapun. Bahkan beberapa Negara menerapkan kedispilinan adalah hal
yang sangat penting dalam tatanan negaranya. Sebutlah Negara itu Jepang, dengan
luas wilayah yang tak sebesar Indonesia, tak strategis Indonesia, juga sangat
berpotensi akan bencana dibandingkan Indonesia. Tapi, lihatlah, diantara dua Negara
ini malah justru Jepanglah negera Asia yang pertama kali masuk dalam jajaran Negara
maju, bukan Indonesia. Padahal Indonesia punya banyak plus yang seharusnya bisa
menempatkanyya sebagai Negara Maju.
Jepang
luar biasa disipilin bahkan Negara ini menerapkan disiplin dimulai dari budaya
antre. Antre adalah kebiasaan yang luar biasa melatih kesabaran. Bayangkan sosok
kita yang antre dikasir pembayaran saat belanja bulanan. Setiap beberepa detik,
mata kita akan mengamati orang yang berada di depan kita, melihat daftar
belanjanya yang memenuhi troli, saat tak sabar maka kita pasti akan bergeser,
pindah mencari antrean yang lebih sedikit. Benar? Yup! Saya pelaku dari orang
yang tak sabar saat antre. Nah, ternyata bedanya kita dengan Jepang adalah,
Jepang lebih dini diusia dini sudah mengajarkan kedisiplinan pada generasinya. Sedangkan
kita belajar disiplin sambil lalu saja, bukan menjadi hal penting.
Terlepas
dari itu, Jepang dan Indonesia memiliki plus-minusnya masing-masing. Sudah pasti
punya cara bagaimana membawa penduduknya menjadi Negara yang memiliki harga
diri dimata dunia. Benar? ^_*
Kita
tinggalkan Jepang dengan budayanya, kita tinggalkan Indonesia dengan
kebiasaannya.
Dalam
Islam ada sesuatu yang menjadi rutinitas wajib bagi seorang Muslim/muslimah
yang harus didirikan beberapa kali dalam sehari. Rutinitas yang merupakan wujud
cinta hamba pada penciptanya. Rutinitas yang kelak merupakan amalan pertama
yang akan ditanyakan dalam “List” pertanggungjawaban.
Apa
itu? Shalat!
Shalat
wajib dilakukan dalam 5 waktu berbeda. Bahkan diantara waktu-waktu ini ada
waktu dimana lelah seseorang, malas
seseorang hadir hingga membuat enggan/lalai dari kewajiban ini. Lalu apa
hubungan antara disiplin dan shalat?
Esensi
shalat selain merupakan wujud cinta-penghambaan kepada Allah Swt-wujud
kesyukuran, sesungguhnya ia memberikan pelajaran bagi yang (mau) belajar akan
banyak hal. Shalat melatih dispilin seseorang. Bayangkan! Shalatlah yang
membuat seseorang harus bangun lebih awal dishubuh hari, bahkan sebelumnya
dijam dini hari saat sebagian masih terlelap. Dan ini bukan perkara mudah,
meski menurut sebagian orang dipilin itu mudah. Bangun tepat waktu di jam 04.45
untuk shubuh, tak semua mampu melakukannya. Jika pun melakukannya bisa jadi
molor beberapa menit. Mereka yang tepat dalam pola waktu di sepanjang 5 waktu
shalat sesuangguhnya mereka adalah orang yang dispilin-komitmen-sabar.
Saya
saja berusaha untuk tepatwaktu-dispilin dengan latihan shalat ditepat waktu
sangat tertatih-tatih mengikuti ritmenya, terkadang masih molor beberepa menit.
Perkara waktu shalat bukan manusia yang menetapkan, tapi langsung Allah swt
yang memberikan titahNya. Bukan buatan manusia yang dituding oleh beberapa
orang diluar sana. Shalat merupakan perkara penting antara hamba dan
penciptanya. Shalat memberikan didikan yang luar biasa, saat ingin serius
mempelajarinya.
Jika
kita sudah mampu mendisiplinkan shalat kita dengan ketepatan waktu, insyaAllah
kita akan menemukan diri kita memiliki komitmen-kesabaran untuk disiplin dalam
segala hal. Sebagai tahap Awal, yuk kita latihan tepat waktu dalam shalat kita
selama seminggu kedepan. Jika berhasil tingkatkan menjadi 2 pekan,
selenjutkanya 3 pekan, empat pecan dan seterusnya hingga ia menjadi kebiasaan
yang bukan lagi dianggap sesuatu/rutinitas yang membosankan bahkan menciptakan
kemalasan.
Kost
pelangi #atasnamacinta29sept2015
Komentar
Posting Komentar