Bahagia itu tentang kita

Bahagia itu sederhana,
Sesederhana engkau melihat senyum saudaramu,
Sesederhana inderamu yang sempurna menangkap nikmat Allah Swt yang Tak terhitung,
Sesederhana pagi yang masih menyapamu penuh cinta...

Bahagia itu tentang kita,
Tentang mereka,
Tentang dia,
Dan bukan hanya tentang kita seorang,

Tapi,
Bahagia itu milik kita,
Kitalah penentu bahagia kita,
Bukan orang lain, meski merekA semua berhak bahagia,
Kita tak boleh tak bahagia hanya karena orang lain-sebab orang lain,

Kita adalah kita,
Yang mengatur arah bahagia kita.
Meski sesederhana senyuman, canda, dan tawa...

Kadang, bahagia kita tak semua orang yang mengerti,
Justru terkadang kita menemukan Ada orang-orang yang nyinyir saat kita bahagia, dan menjadi manusia TERKEPO kenapa kita bahagia...

Lupakan Jenis manusia kepo yang nggak kuat lihat kita bahagia,
Meskipun mereka nggak kuat, tetaplah bahagia, tetaplah tersenyum...

Karena bahagia kita berhak kita rasakan, rayakan, Lalu syukuri,.
Semoga Imbas bahagia kita menjadi spirit bagi semua orang, bukan justru sebaliknya..

Bahagia itu tentang diri kita,
MerekA, Dia, kamu berhak bahagia dengan Cara yang berbeda-beda.

Dan
Bahagia itu diciptakan, bukan ditunggu,

Diriku butuh bahagia,
Dirimu butuh bahagia,
Dan diri kalian membutuhkan bahagia,

Yuk Ciptakan bahagia sesuai nyamannya kita.

-Catatan simple, saat si levo Dan si Hardy enggan bersahabat denganku Malam ini,... Memilih untuk tetap terpejam, meski Aku butuh merekA untuk tetap produktif atas impian... - jadi temanku Malam ini cukup dengan whiteshe yang comel, merangkak kata.... -

Borneolovestory20sept15

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pst…besok kiamat!

Jika aku mengatakan “besok kiamat…” Apa aku layak dipercaya? Atau apakah pernyataanku membuat dunia heboh, atau penduduknya was-was setiap detik, menit, dan jamnya? Aku tak tahu pasti. Tapi yang kutahu media begitu hebat bahkan lebih hebat dibandingkan Tuhan. Media mampu menciptakan “sensasi” maha dasyat hingga urusan perkara penting sepenting kiamat mampu diprediksi. Masih ingat banget dengan ramalan suku maya beberapa tahun silam akan kiamat yang akan terjadi. Wesh!...seperti anak panah yang di lepaskan, bermula dari ramalan yang muncul di media maka dunia heboh. Bahkan beberapa negera mempersiapkan bekalnya, khawatir kiamat akan mengambil kesenangannya ^6^ atau semua semakin diperparah dengan munculnya film yang berisi tentang kiamat. Aku ikut menyaksikan pertunjukan media yang super heboh, dengan film yang kokon katanya memberikan rasa takut pada golongan manusia. Justru bulan September yang menurut pendapat dan lagi-lagi di”telurkan” oleh media akan kiamat, sudah kuhit...
Baca selengkapnya

KOIN

Dahulu, saat aku belum dikatakan dewasa, Aku memimpikan banyak hal. Seperti anak lainnya, aku ingin… Sepatu, Tas, Pencil, Buku dongeng, Bahkan sebuah sepeda berwarna pink. Namun… Aku tak pernah memilikinya. Semua hanya sebatas angan-anganku. Suatu ketika aku tersadar ini hanya inginku saja, Dan tak akan berbuah nyata! Hingga…. Aku menertawai diriku sendiri.. Saat aku tahu, Aku bisa mewujudkannya lewat membelinya, Aku mendatangi ayah. Dengan wajah memelas juga menghiba Aku meminta pada ayah untuk membelinya. Tapi, ayah hanya terpaku…. Lalu… Ayah mengajakku untuk ke teras rumah. Ayah melemparkan sebuah benda berbentuk bundar, Pada rerumputan yang tumbuh subur di pekarangan rumahku.. “Carilah..!” Kata ayah. Mataku menatap ayah lama. Ayah mengulang kembali… “Carilah koin itu!” Ayah memintaku menemukan benda itu, Sebuah koin yang kuketahui adalah uang. Aku mengikuti perintah ayah, Mencari… Menarik rerumputan… Men...
Baca selengkapnya

Waspada dini dari lupa

PERNAHkah kita merasa melupakan sesuatu, meski hitungan detik saja? Atau lupa meletakkan sesuatu padahal baru berapa langkah, atau lupa sesaat dengan apa yang akan kita obrolkan? Suatu ketika, seorang teman mutar berulang kali di hadapan saya, untuk mencari sisir rambut yang baru saja ia pegang dan gunakan. Kesemua tempat ia cari, tapi tak kunjung ketemu. Saat ia sudah putus asa, lalu duduk berfikir dengan keras, saat ia meraba kepalanya, rambutnya, disanalah sisir itu tersimpan. Masih ada di atas gulung rambutnya. “Nah, ini dia…” sserunya kemudian. Saya pun hanya bisa tertawa saat itu. Namun saat saya mengingat semuanya, saat menuliskan catatan ini, saya sadari, saya menemukan ketakutan sendiri atas diri saya. Saya sering lupa daripada ingatnya. Mungkinkah? Ketakutan/kekhawatiran saya bukan tanpa alasan, sebab dari sebuah cerita/artikel, saya akhirnya mengetahui sebuah penyakit yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat. Bahkan kick Andy di media TV Metro membahas je...
Baca selengkapnya