Katanya “aku punya cowok..”
Destinasi
akhir pecan yang paling asyik adalah muter-muter toko buku, berkelana,
berselancar dengan kata, menarik mood dengan mata gemintang melihat susunan
buku yang lezat bagi mereka yang doyan buku.
Ada
hal menarik saat sesi jalan-jalan bersama rombongan cantik generasi Islam. Saat
seorang remaja putrid lainnya menyampaikan pesan ajaibnya untuk saya. “Sampaikan
sama bu N ya, aku sama cowokku…”
Tak
ada kiamat di benak saya, atau adegan lempar piring gelas dengan bunyi
menggelegar “Prang!” saat pesan ajaib ini disampaikan. Biasa aja tuh! Sang pembawa
pesan menautkan alis, saya memandangnya bergantian.
“Emang
kenapa?”
“Bahkan
dia ngajak cowoknya mau gandengan/rangkulan depan bu N..”
“Oh
ya?” (Pekik hatiku…nyengir)
“Terus
apa hubungannya ama bu N? itu terserah dia mau ini-itu. Dia tahu semua ilmu
dalam bergaul, dia tahu hukumnya..jadi bukan tanggungjawab kita lagi..” Jawabku
santai sambil beristigfar…
“Moga Allah tetap menjaga
hidayahnya..” Bisikku
“Kita
doakan aja, semoga bisa menjaga diri…”
Amiin
menjadi koor di sebelahku dari generasi-generasi Islam yang cantik ^_^
Terkadang
kita memang menemukan potret remaja yang bangga banget memiliki pasangan atau
istilah kerennya “pacar”. Bagi mereka ada yang betah “ngejomblo” ada juga yang
nggak suka dan memasang wajah juteknya saat dikatakan “Jomblo galau” “single
selalu…”. Bagi yang punya prinsip dan tahu rambu-rambu agama maka status jomblo
adalah hal biasa yang bukan masalah, tidak harus stress karena nggak weekend di
luar sana, bahkan sampai ditumbuhi jerawat…bagi mereka hidup tetap jalan meski
berstatus jomblo. Namun sebaliknya bagi sebagian remaja malah pusing dan iri
ama rekannya yang punya “pacar” bahkan sudah berganti pacar ke 3 namun dirinya
belum menemukan kembali..umumnya semua serba galau berat. Makan, tidur nggak
ada enaknya…
Huh…memang
ajaib dunia remaja ini…
Namun…
Saya
selalu heran saat ada remaja yang super pede harus mengumumkan tentang dirinya
yang memiliki seseorang, tak sendiri lagi..(ehm) mungkin berniat memamerkan
keeksisannya. Apa urusannya ama orang?
Saya
termasuk orang yang tak mau tahu urusan mereka setelahnya apa dan bagaimana. Apalagi
yang saya tahu remaja ini tahu banget hokum berdua-duaan-bergandengan-bersentukan
bagi yang bukan mahromnya, bahkan khatam semuanya. Jika pada akhirnya sang
remaja mengambil jalannya seperti itu setelah disampaikan segala hukumnya…itu
sudah menjadi tanggungjawabnya dan orangtunya. Tanggungjawab saya menyampaikan
dan mengajarkan apa yang Allah swt titipkan pada benak-pikir-lisan saya untuk
disampaikan. Kalau akhirnya dengan pede dia bilang “Aku punya cowok…”
Jawaban
saya simple…”Wanita itu mahal..pinter jaga diri ya, jangan lupa Allah yang
selalu mantau…”
Edisi
after muter2 gramedia
Komentar
Posting Komentar