sebab mereka percaya pada kemampuan yang dimilki
masih berkutat dengan kesibukan layaknya pekerja berjam terbang tinggi, seorang teman yang bertugas di divisi pengembangan buletin menghampiriku. menyodorkan 2 berkas yang harus di edit sebelum di terbitkan hingga menjadi konsumsi khalayak khususnya civitas akademik dan para anggota komite.
"oke. saya kembalikan besok, boleh?" tanyaku menebar senyum. seraya membaca sekilas dua tulisan berbeda judul namun berbicara tentang pendidikan terkini.
"besok pagi saya ambil" jawaban ini akhirnya merupakan kesepakatan antaraku dan dia
sebuah kesepakatan berlandaskan percaya tengah dibangun disini. mereka mendatangi bukan karena sebab_musabab lain. karena mereka memiliki trust maka kitalah pilihan bagi mereka yang menawarkan bantuan. jika tak seorangpun menitipkan percaya pada diri maka menjadi muhasabah diri untuk terus mengadakan peningkatan. upgrade diri adalah solusi yg memang harus terus diupayakan setiap jiwa
cerita di atas bukan hanya milik saya seorang, melainkan milik semua. mungkin cara menyikapinya yang akan berbeda. ada yg manis, ada yang menggerutu " kok aku, sih.." atau ada juga yang menolak halus "maaf, saya nggak bisa"
ketika penolakan ini lahir, sesungguhnya kita tengah menyampaikan bahwa kita tidak menginginkan itu. lantas jika seperti itu apa yang harus diri kita tunjukkan pada mereka yang memberikan rasa trust..
nikmati setiap peluang untuk mengukur kesanggupan diri.
semua adalah sarana belajar, belajar tanpa henti.
Komentar
Posting Komentar