Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Kenapa harus "Betina? "

Entahlah kenapa saya harus terobsesi padanya. Mungkin semua karena kisah dahulu Kala yg menjadi sebabnya. Saat si dia melangkah anggun di depan rumah dan tersenyumlah dia karena bangga dengan apa yang Ia kenakan. Aku... Hanya bisa pasrah.... Sebab untuk ukuranku hanyalah si "gula merah" atau "pro ATT" maka untuk ukuran Diriku yg rada "sableng" dengan segudang impian yg Kala itu percaya bahwa Apapun impianku akan Mudah Terwujud saat aku menulisnya cantik bukan hanya menyebut-nyebutnya..akhirnya meletakkan si "betina"pada 30 impianku... Dan pada akhirnya impian sederhanaku mampu kurengkuh dengan senyum mengembang. Mengalahkan  senyum si dia yg hingga kini masih tersimpan Si dia dengan "betina"nya mampu menciptakan diriku yang sableng ini kuat... Tegar... Menyongsong Mimpi hingga Terwujud. Lalu, kenapa harus Betina? Sebab aku jatuh cinta padanya... 💟

Plus - minus "syurga yang Tak dirindukan" _catatan cinta _

Mungkin ada sedikit rasa atau tanggapan Seperti ini saat menyaksikan film yang Hari ini Alhamdulillah telah berhasil menarik perhatian setengah Juta penontonnyA.  "yeah.... Kok Gini?  beda banget ama isi bukunya.. " Ada kekecewaan yg pada Akhirnya menggumpal dihati. (catatan ini pada akhirnya dibuat untuk mewakili hati saya pribadi...) *tak Mengapa, bukan? antrian yang menyemut... Karena antriannya yang lumayan meluber hari itu,  niat awal yg ingin menonton disiang hari sepertinya harus berubah... Sebab saya Tak mampu menyempil diantara kerumunan orang dengan pedenya sikut kanan-kiri *sebab saya sdng mempertahankan prinsip dan keyakinan saya Lama menunggu akhirnya ada satu line yang longgar Dan notabene yg antri Cewek *bukan akhwat Tapi Cewek.. 😊 maka masuklah saya yang bersamaan masih celingak - celingak mencari teman yang *kesasar di mall sebelah... Pelan - Pelan saya bergeser maju dan maju...  Alhamdulillah tiket ditangan Saat tiket ditangan, ternya...

Saat harus bekerja di waktu liburan

Terkadang sebagian dari kita sangat merindukan saat-saat sendiri, menikmati quality time bersama orang-orang tercinta bahkan hanya sekedar merenung sambil menatap langit-langit kamar, memetakan impian yang tertatih-tatih itu. hm...seperti aku kini, duduk bersama teman-teman seperjuangan yang ingin menambah quato peduli pada dunia pendidikan, kini harus duduk di ruangan rapat untuk menyampaikan agenda kami selama setahun kedepan. Mencoba memahami akhirnya memang itulah pilihan... tetap bekerja-berfikir disaat liburan seharusnya menjadi saat-saat penting untuk dinikmati. bekerja di waktu libur mungkin menjadi kesenangan bagi sebagian orang untuk membunuh jenuh-bosan. dengan kata lain mending bekerja dibandingkan liburan tanpa mengerjakan apapun. Saya...mungkin terbantu dengan keinginan saya untuk produktif di waktu luang/libur saya. saya dengan mimpi-mimpi saya pada akhirnya dipaksa untuk mengatur ritme kerja saya sendiri. bukan perkara ritme kerja yang menjadi catatan disaat liburan...